Kamis, 07 Juni 2012

HAKIKAT PUISI LAMA

Hakikat Puisi Lama

Puisi adalah ungkapan imajinatif yang dirangkai dengan irama dan memperhatikan pemaknaan. Jauh sebelum kita mengenal puisi komtemporer masa kini, dulu puisi telah banyak dibuat dengan berbagai bentuk dan kaidah, yaitu puisi lama. Puisi lama berbeda dengan puisi baru. Menurut Alisjahbana puisi lama adalah bagian dari kebudayaan lama yang dipancarkan oleh masyarakat lama.

Bentuk-bentuk puisi lama:
1. Syair, yaitu sajak yang terdiri atas empat baris dalam satu bait.
Baris pertama hingga terakhir pada syair berima a-a-a-a. Contoh:
Sengsara gerangan takdirnya untung (a) Sebagai nasib si bunga betung (a) Hanyut di sungai terkatung-katung (a) Diejekkan kera dan lutung (a)
 2. Karmina, yakni sajak yang terdiri atas dua baris saja. Umumnya berisi sindiran atau gurauan. Contoh: Kayu lurus dalam ladang Kerbau kurus banyak tulang
 3. Pantun, yaitu sajak yang terdiri atas empat baris dalam satu baitnya. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris yang ketiga dan keempat adalah isi. Pantun menggunakan rima a-b-a-b. Pantun memiliki banyak jenis, seperti pantun berkasih-kasihan, pantun jenaka, pantun agama, pantun perdagangan, pantun berduka, dan lain-lain.
 4. Talibun, sebenarnya dapat dikategorikan dengan pantun, jika pantun hanya terdiri dari empat baris, talibun memiliki lebih dari empat baris.
 5. Gurindam, yaitu puisi lama yang isi dan temanya tak berbeda dengan pantun, karena kebanyakan berisi nasihat dan mendidik.

Bait, Irama, dan Rima
1. Bait Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bait adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris. Fungsi bait adalah membagi puisi menjadi bab-bab pendek.
2. Irama Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003: 442), irama adalah alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, selingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi.
3. Rima Rima adalah persamaan atau perulangan bunyi (Wiyanto, 2005: 29).

Jenis-Jenis Puisi Lama Ciri-ciri puisi lama:
• Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
• Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
• Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima. Yang termasuk puisi lama adalah:
• Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
• Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
• Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
• Seloka adalah pantun berkait.
• Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
• Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
• Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar